Makasupaya doa lekas dikabulkan, jauhilah semua perkara yang haram dan tidak disukai oleh Allah SWT. 10. Bertobat. Jika seseorang telah melakukan perbuatan keji, maka diwajibkan untuk bertaubat dan menyesali segala perbuatannya agar doa-doa yang ia panjatkan dapat lebih mudah dikabulkan oleh Allah.
Pertanyaan Apa syarat berdoa agar doanya dikabulkan dan diterima di sisi Allah? Teks Jawaban berdoa banyak, di antaranya 1. Tidak berdoa kecuali kepada Allah Azza Wajalla. Nabi sallallahu aliahi wa sallam mengatakan kepada Ibnu Abbas, “Jika engkau meminta, maka memintalah kepada Allah. Kalau engkau meminta bantuan, mintalah bantuan kepada Allah.” Dinyatakan shahih oleh Albani dalam Shahih Al-Jami’, no. 2516. HR. Tirmizi Dan ini makna dari firman Allah Ta’ala وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلا تَدْعُو مَعَ اللَّهِ أَحَداً سورة الجـن 18 “Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping menyembah Allah.” QS. Jin 18 Syarat ini termasuk syarat doa yang paling agung. Tanpanya tidak akan diterima doa dan tidak akan diangkat amalannya. Diantara manusia –ada yang berdoa kepada mayit dan menjadikannya sebagai perantara antara mereka dengan Allah. Mereka menyangka bahwa orang-orang sholeh dapat mendekatkan kepada Allah dan sebagai wasitah perantara mereka disisi Allah Subhanah. Mereka merasa berdosa dan tidak ada kedudukan di sisi Allah. Oleh karena itu mereka menjadikan perantara dengan berdoa kepada mereka selain Allah. Sementara Allah subhana Wata’ala berfirman وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ سورة البقرة 186 “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” QS. Al-Baqarah 186 2. Bertawasul kepada Allah dengan salah satu macam tawasaul yang diperbolehkan. 3. Tidak tergesa-gesa. Karena ia termasuk kekeliruan dalam berdoa yang menghalangi terkabulnya doa. Disebutkan dalam hadits يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ اللَّهَ، فَلَمْ يَسْتَجِبْ لِي رواه البخاري، رقم 6340 ومسلم، رقم 2735 “Dikabulkan salah seorang diantara kalian doanya selagi tidak tergesa-gesa. Seraya dia mengatakan, “Saya telah berdoa dan belum dikabulkan untukku.” HR. Bukhori, no. 6340 dan Muslim, no. 2735. Dalam Shahih Muslim, no. 2736 لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ , مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ "، قِيلَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ؟، قَالَ " يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ , فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي , فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ " “Doa seorang hamba senantiasa terkabulkan selagi tidak berdoa untuk dosa, memutus kekerabatan dan selagi tidak tergesa-gesa.” Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah apa tergesa-gesa itu?” Beliau menjawab, “Dia berkata, aku sudah berdoa, aku sudah berdoa tapi aku tidak melihat dikabulkan sehingga dia merasa kecewa akan hal itu lalu dia meninggalkan doa.” 4. Berdoa bukan untuk dosa dan memutus kekerabatan sebagaimana hadits tadi. “Doa seorang hamba akan dikabulkan selagi tidak berdoa untuk dosa dan memutus silaturrahim. 5. Berbaik sangka kepada Allah. Rasulullah saw bersabda, “Allah Taala berfirman, “Aku tergantung persangkaan hambaKu kepadaKu.” HR. Bukhari, no. 7405, Muslim, no. 4675 Juga disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, ادْعُوا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ رواه الترمذي , وحسنه الألباني في صحيح الجامع، رقم 245 “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian yakin bahwa doa kalian akan dikabulkan.” HR. Tirmizi, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 245 Siapa yang bersangka baik kepada Allah, maka Allah akan balas dengan kebaikan yang banyak, akan ditebar kepadanya berbagai karuniaNya. 6. Hadirnya hati. Hendaknya orang yang berdoa menghadirkan hati dan merasakan keagungan siapa yang dia berdoa kepadanya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ لَاهٍ رواه الترمذي، رقم 3479 وحسنه الألباني في صحيح الجامع، رقم 245 “Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” HR. Tirmizi, no. 3479, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 245 7. Mengkonsumsi yang halal. Allah Taala berfirman, إنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ سورة المائدة 27 “Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa.” QS. Al-Maidah 27 Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyatakan bahwa doa tertolak bagi orang yang makan dan minum serta memakai barang yang haram. Disebutkan dalam hadits bahwa beliau menyebutkan seseorang yang sehabis menempuh safar, kusut dan dekil, lalu dia mengangkat kedua tangannya ke langit dan mengucapkan, ya rabbi ya rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan tumbuh dari barang haram, bagaimana doanya diterima?! HR. Muslim, no. 1015 Ibnu Qayim berkata, “Demikian pula memakan makanan haram, menghilangkan kekuatannya kekuatan doa dan melemahkannya.” 8. Hindari doa yang melampaui batas. Allah Taala tidak menyukai sikap melampuai batas dalam berdoa. Allah Taala berfirman, ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ سورة الأعراف 55 “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” QS. Al-A’raf 55 Perhatikan soal no. 41017 9. Jangan sibuk berdoa sehingga meninggalkan kewajiban, seperti meninggalkan kewajiban yang saat itu harus dilakukan atau meninggalkan hak-hak yang saat itu harus ditunaikan, seperti meninggalkan hak orang tua dengan alasan berdoa. Kisah Juraij orang yang ahli ibadah memberikan isyarat akan hal itu, karena dia mengabaikan panggilan ibunya dan melanjutkan shalatnya, sehingga dia meninggalkannya, akhirnya Allah mengujinya. An-Nawawi rahimahullah berkata, “Para ulama berkata, Ini merupakan dalil bahwa yang benar baginya ketika itu adalah memenuhi panggilan ibunya, karena saat itu dia sedang shalat sunah, melanjutknnya adalah sunah, tidak wajib, sementara memenuhi panggilan ibunya dan berbakti kepadanya merupakan kewajiban dan durhaka kepadanya adalah haram.” Shahih Muslim, Syarah An-Nawawi, 16/82 Sebagai tambahan, hendaknya dilihat kitab Ad-Du’a’ Muhamad bin Ibrahim Al-Hamad. Wallahua’lam.
Berdoalah Maka Allah Akan Kabulkan. Kamis, 27 Sep 2018 17:00 WIB; 1,176x • Oleh: Gigih Suroso "Dan Rabbmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina" " Bahwa tidak ada Rabb yang berhak diibadahi
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ Arab-Latin Wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīnArtinya Dan Tuhanmu berfirman "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". Al-Mu'min 59 ✵ Al-Mu'min 61 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Mengenai Surat Al-Mu’min Ayat 60 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 60 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah mendalam dari ayat ini. Ada bermacam penjabaran dari kalangan ulama tafsir terhadap makna surat Al-Mu’min ayat 60, misalnya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaTuhan kalian wahai para hamba telah berfirman, “Berdoalah hanya kepadaKu semata dan khususkanlah ibadah hanya bagiKu, niscaya Aku menjawab untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri sehingga mereka menolak untuk mengakui keesaanKu dalam ubudiyah dan uluhiyahKu, mereka akan masuk ke dalam Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram60. Rabb kalian -wahai manusia- berfirman, “Esakanlah Aku dalam doa ibadah dan permintaa, nisacaya Aku akan memperkenankan doa kalian, memaafkan kalian dan merahmati kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk ke neraka Jahanam pada hari Kiamat dalam keadaan hina dina.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah60. Pencipta kalian dan Pengatur urusan kalian berfirman “Hai manusia, mintalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya; sungguh orang-orang yang enggan berdoa kepada-Ku dan mentaati-Ku pasti akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah60. وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ Dan Tuhanmu berfirman “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu Yang dimaksud dengan doa yakni permoohonan untuk mendapatkan manfaat dan dijauhkan dari mudharat. Berdoa merupakan suatu ibadah, bahkan ia adalah isi ibadah itu sendiri, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih serta ayat ini juga merupakan dalil tentang hal ini, kerena Allah berfirman “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” kemudian melanjutkan “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku” yakni dari berdo’a kepada-Ku. Dengan ini barangsiapa yang memohon dari orang-orang mati untuk memenuhi kebutuhannya serta mendatangkan kepadanya manfaat dan menjauhkan dari mudharat, maka ia telah menyembah mereka dengan do’anya itu dan dengan sangkaannya bahwa mereka mengetahui hal ghaib serta mempersembahkan sesuatu yang tidak boleh dipersembahkan kecuali kepada Allah. Dan berdoa kepada selain Allah tidak memberi manfaat sedikitpun bagi orang yang berdoa itu, sebab yang mampu mengabulkan do’a hanyalah Allah, dan Dia telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berdo’a kepada-Nya dan menjanjikan kepada mereka akan mengabulkannya, dan janji-Nya pasti benar. إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِىSesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku Yakni dari berdo’a kepada-Ku. سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَakan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” Ini merupakan ancaman keras bagi orang yang enggan berdo’a kepada Allah kerena kesombongannya. Maka wahai hamba-hamba Allah, sampaikan dan sandarkanlah segala keinginan dan permohonan kalian kepada Dzat yang memerintahkan kalian untuk menyampaikan doa kepada-Nya, dan yang telah menjamin kalian untuk mengabulkannya, sebab Dialah yang Maha Pemurah yang mengabulkan doa orang yang berdoa kepada-Nya, dan murka terhadap orang yang enggan meminta karunia-Nya yang agung dan kekayaan-Nya yang luas, baik itu mengenai kebutuhan dunia maupun akhirat.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah60. Tuhan kalian berkata “Sembahlah Aku, maka Aku akan memberimu pahala dan memintalah kepadaKu, maka Aku akan memberimu” Makna doa tersebut adalah meminta kemanfaatan dan meminta perlindungan dari kemudharatan. Hal itu menurutNya adalah bentuk ibadah, karena doa adalah inti ibadah, sebagaimana dalam hadits shahih. Sesungguhnya orang-orang yang enggan menyembahKu dan berdoa kepadaKu akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam dengan keadaan rendah dan hina. Ini adalah janji bagi setiap orang yang enggan menyembah Allah dan berdoa kepadaNya.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahTuhan kalian berfirman,“Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan memperkenankannya bagi kalian. Sesungguhnya orang-orang yang enggan beribadah kepadaKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina”} hina lagi rendahMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H60. ini adalah bagian dari kelembutan Allah terhadap hamba-hambaNya dan nikmatNya yang sangat besar, di mana Dia menyeru mereka kepada apa yang di dalamnya terdapat kebaikan bagi Agama dan dunia mereka, dan Dia perintahkan mereka untuk berdoa dengan doa ibadah dan doa permohonan, dan Dia berjanji kepada mereka akan mengabulkannya, dan sebaliknya Dia pun mengancam siapa yang menyombongkan diri terhadapnya, seraya berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka dalam keadaan hina dina.” Maksudnya, dengan nista dan terhina, azab dan penghinaan ditimpakan terhadapnya sebagai balasan atas kesombongannya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Mu’min ayat 60 Dan Rabb kalian berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian maksudnya, sembahlah Aku, niscaya Aku akan memberi pahala kepada kalian. Pengertian ini disimpulkan dari ayat selanjutnya, yaitu, Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk dapat dibaca Sayadkhuluuna atau Sayudkhaluuna, menurut bacaan yang kedua artinya, mereka akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam dalam keadaan hina dina" dalam keadaan terhina.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, termasuk kelembutan Allah kepada hamba-hamba-Nya dan nikmat-Nya yang besar, dimana Dia mengajak mereka kepada sesuatu yang di sana terdapat kebaikan bagi agama dan dunia mereka, serta memerintahkan mereka berdoa kepada-Nya dan menjanjikan akan mengabulkan doa mereka. Demikian pula mengancam orang-orang yang sombong dari berdoa kepada-Nya. Yakni tidak mau berdoa kepada-Ku. Mereka akan memperoleh azab dan kehinaan sebagai balasan terhadap kesombongan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 60Dengan semakin dekat hari kiamat, Allah kemudian mengajak manusia dengan kasih sayang-Nya agar datang dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dan tuhanmu berfirman, 'berdoalah kepada-ku dengan mendekatkan diri, niscaya akan aku perkenankan bagimu apa yang kamu harapkan berupa hidayah dan anugerah nikmat. Sesungguhnya orang-orang yang angkuh dan sombong sehingga membuat mereka tidak mau menyembah-ku, mereka akan masuk ke dalam neraka jahanam dalam keadaan hina dina. '61. Ajakan untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah adalah merupakan keniscayaan semata yang harus dilakukan oleh manusia. Sebenarnya disembah ataupun tidak, Allah tetaplah sebagai pencipta alam semesta. Ayat ini dan ayat-ayat berikut mengukuhkan kenisca-yaan tersebut. Allah-lah yang menjadikan malam itu gelap untukmu agar kamu dapat beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang agar kamu dapat bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan hidup. Sungguh, Allah benar-benar memiliki karunia yang tiada terhingga yang dilimpahkan-Nya kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur atas karunia dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah bermacam penjabaran dari berbagai ahli tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Mu’min ayat 60 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa manfaat untuk ummat. Sokonglah perjuangan kami dengan memberi hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Yang Paling Sering Dilihat Baca berbagai halaman yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat Al-Kahfi, Shad 54, Al-Kautsar, Ar-Rahman, Ayat Kursi, Al-Mulk. Serta Do’a Sholat Dhuha, Asmaul Husna, Al-Waqi’ah, Al-Baqarah, Yasin, Al-Ikhlas. Al-KahfiShad 54Al-KautsarAr-RahmanAyat KursiAl-MulkDo’a Sholat DhuhaAsmaul HusnaAl-Waqi’ahAl-BaqarahYasinAl-Ikhlas Pencarian surat al a'raf ayat 54, yunus 40 41, surat al kahfi latin, surat al fil latin dan artinya, surat al baqarah ayat 284-286 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah Berdoalah, niscaya akan aku kabulkan" .Itulah bunyi firman Tuhan dalam kitab sucinya. Bunyi ayat tersebut pasti benar. karena langsung dari Kitab suci agama yang menghadirkan ajaran kedamaian bagi sesama . Pertanyaannya, apakah doa pasti dikabulkan tanpa syarat tertentu ? Muslimahdaily - Sebagai seorang hamba, kita diperintahkan Allah untuk selalu berdoa padanya. Akan tetapi bukan berarti Allah membutuhkan doa-doa kita, tetapi doa adalah salah satu ibadah seorang hamba pada Tuhannya. Doa merupakan suatu bentuk pengakuan akan kerendahan, kelemahan dan kebutuhannya pada Allah. Dengan berdoa ia akan merasa dan mengaku sebagai hamba yang lemah yang tiada daya dan upaya tanpa pertolongan dari Allah. “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu.” Qs. Ghafir60. Begitulah Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, maka ia akan mengabulkan doa tersebut. Penting untuk diingat bahwa kita harus berdoa dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doa-doa kita. Keyakinan akan dikabulkannya doa ini penting dan menjadi penanda seberapa besar kepercayaan seorang hamba kepada Tuhannya. Hanya saja, kita harus memahami bahwa Allah memiliki banyak cara untuk mengabulkan doa. Bisa jadi doa dikabulkan sesuai dengan permintaan persis, namun bisa jadi juga sebaliknya. Seperti yang dijelaskan oleh Imam Al-Baijuri dalam Kitab Tuhfatul Murid ala Jauhararit Tauhid bahwa terdapat tiga macam cara Allah mengabulkan permintaan hamba-Nya. Berikut penjelasan yang dilansir dari laman Nu Online Doa yang dikabulkan segera sesuai dengan permintaan Ada kondisi dimana kita meminta sesuatu pada Allah, kemudian pada saat itu juga Dia segera mengabulkan doanya. Jika seseorang sedang sakit dan segera meminta kesembuhan, maka Allah berikan kesembuhan padanya sesegera mungkin. Saat kamu meminta dilunasi hutangnya, kemudian Allah segera kirim bantuan dari arah yang tak terduga. Saat itulah Allah telah mengabulkan doamu. Serta berbagai kondisi lainnya yang mungkin pernah kamu alami sendiri. Intinya adalah apa yang diberikan Allah sama persis dengan apa yang diminta sang hamba. Doa yang dikabulkan sesuai permintaan namun tidak segera Kadangkala Allah menunda pemberian dan pengabulan permintaan hamba-Nya karena ada kemaslahatan dan hikmah tertentu yang mungkin hanya Allah saja yang tahu. Penundaan terkabulnya doa ini bukan karena Allah enggan untuk mengabulkan doamu, tetapi Allah lebih mengetahui kapan waktu yang tepat untukmu. Contohnya, saat seorang hamba meminta dan berdoa kepada Allah untuk bisa menunaikan haji pada tahun ini namun Allah belum mengabulkannya dan ia pada akhirnya tidak bisa berangkat. Mungkin hamba itu akan merasa kecewa, tetapi ternyata di saat yang sama sang ibu sakit berat dan akhirnya meninggal dunia. Allah ingin ia tetap berada di sisi sang ibu untuk berbakti kepadanya, maka Allah menunda perjalanannya hajinya. Setelah selesai mengurus sang ibu, barulah Allah memberikan rezeki di tahun berikutnya untuk ia bisa pergi haji. Doa yang dikabulkan dalam bentuk berbeda Seringkali dalam hidup mungkin kita mendapatkan apa yang sebenarnya tak kita inginkan atau butuhkan. Tetapi kembali lagi pada konsep pertama, bahwa Allah adalah Tuhan yang mengetahui kebutuhan kita yang sebenarnya, yang terbaik untuk hamba-Nya. Mungkin saja yang kita minta sat itu sesungguhnya tak memiliki manfaat sama sekali, sedangkan apa yang diberikan Allah ada banyak manfaat dan hikmah yang banyak untuk dia. Atau, apa yang kita minta ada manfaatnya, tetapi yang diberikan Allah jauh lebih manfaat dan maslahat. Saat seorang pelajar sangat ingin meneruskan pendidikannya ke sebuah perguruan tinggi favorit di Indonesia, namun ia terbentur dengan biaya. Akhirnya ia berdoa kepada Allah untuk bisa mendapatkan beasiswa. Namun, pada akhirnya Allah tak memberikan beasiswa untuknya. Tetapi Allah berikan pekerjaan yang baik, sehingga dari hasil gaji itu ia dapat membiayai kuliahnya sendiri. Mungkin menurut Allah jalan itu adalah yang terbaik untuknya. Pada akhirnya kita harus selalu percaya bahwa semua doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah. Tentunya dengan cara dan waktu yang Allah ridhoi. Tentu jika sudah begitu pasti akan ada banyak kebaikan di dalamnya. Wallahu a'lam.
3 Yakin akan dipenuhi. Di dalam berdoa kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah, seperti hadis berikut ini : "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepadaKu". Waktu yang paling baik untuk berdoa. 1. Antara azan dan Iqamat. 2.

Tadabbur Al-Quran Siri 4 Tajuk Berdoalah, Pasti Allah Akan Kabulkan dan Janganlah Menjadi Orang Yang Sombong Ayat al-Mu’min 40 ayat ke 60 Allah berfirman وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ “Dan Rabb-mu berfirman Berdo’alah kepada-Ku, nescaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” al-Mu’min 40 ayat 60 Perintah Untuk Berdoa Ibnu Kathir berkata هذا من فضله تبارك وتعالى وكرمه أنه ندب عباده إلى دعائه وتكفل لهم بالإجابة كما كان سفيان الثوري يقول يامن أحب عباده إليه من سأله فأكثر سؤاله ويا من أبغض عباده إليه من لم يسأله وليس أحد كذلك غيرك يا رب “Ini merupakan anugerah dan kurnia Allah tabaraka wa ta’ala. Dia menganjurkan hamba-hamba-Nya untuk berdoa, dan Dia juga yang menjamin terkabulnya doa tersebut. Sebagaimana yang diucapkan oleh Sufyan ats-Tsauri, “Wahai Dzat yang lebih mencintai hamba-hambaNya yang meminta dan memperbanyak permintaan kepadaNya. Wahai Dzat yang lebih membenci hamba-hambaNya yang tidak meminta kepadaNya. Dan tidak ada selain Engkau yang demikian wahai Rabb” Senada dengan makna ini, seorang penyair berkata لله يغضب إن تركت سؤاله وبني آدم حين يسأل يغضب “Allah benci apabila engkau meninggalkan permohonan kepada-Nya, sedangkan anak Adam manusia benci apabila diminta kepadanya” Qatadah berkata, bahawa Ka’bul Ahbar berkata أعطيت هذه الأمة ثلاثا لم تعطهن أمة قبلها إلا نبي كان إذا أرسل الله نبيا قال له أنت شاهد على أمتك وجعلكم شهداء على الناس وكان يقال له ليس عليك في الدين من حرج وقال لهذه الأمة وما جعل عليكم في الدين من حرج » وكان يقال له ادعني أستجب لك وقال لهذه الأمة ادعوني أستجب لكم » رواه ابن أبي حاتم “Diberikan kepada umat ini tiga keutamaan, yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, kecuali kepada Nabi mereka sahaja 1. Ketika Allah mengutus seorang Nabi, dikatakan kepadanya, “Aku jadikan engkau sebagai saksi atas umatmu”. Sedangkan kepada umat ini Allah berfirman “Dan aku jadikan kalian wahai umat Islam sebagai saksi atas umat manusia” 2. Dikatakan kepada Nabi tersebut, “Tidak ada kesempitan bagimu didalam agama”, sedang kepada umat ini dikatakan وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ “Dan Dia tidak sekali-kali menjadikan untuk kamu sekalian wahai umat Islam kesempitan didalam agama” Al-Hajj 22 78 3. Dikatakan kepada Nabi tersebut, “Berdo’alah kepada-Ku, nescaya Aku akan penuhi do’amu itu”. Sedangkan kepada umat ini dikatakan ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ “Berdo’alah kalian kepada-Ku, nescaya akan Aku perkenankan untuk kalian” al-Mu’min 40 60 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim.” Tafsir al-Quranul Azhim, oleh Ibnu Kathir, al-Mu’min 40 60 Doa Adalah Ibadah Imam Ahmad telah meriwayatkan dari an-Nu’man bin Basyir radiyallahu anhu, dia mengatakan bahawa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda إِنَّ الدُّعَاءَ هُوَ الْعِبَادَة “Sesungguhnya doa itu adalah ibadah” Kemudian beliau membaca ayat وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ “Dan Rabb-mu berfirman Berdo’alah kepada-Ku, nescaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” al-Mu’min 40 ayat 60 HR at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir. at-Tirmidzi berkata “Hadis ini hasan sahih” Orang Yang Tidak Berdoa Adalah Orang Yang Sombong Firman Allah إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku”. Ibnu Kathir berkata “iaitu maksudnya enggan berdo’a kepada-Ku dan enggan Mentauhidkan-Ku” Firman Allah سيدخلون جهنم داخرين “akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” Ibnu Kathir berkata “iaitu maksudnya dalam keadaan nista dan tercela” Tafsir al-Quranul Azhim, oleh Ibnu Kathir, al-Mu’min 40 60 Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari datuknya, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, baginda bersabda يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ النَّاسِ، يَعْلُوهُمْ كُلُّ شَيْءٍ مِنَ الصَّغَارِ، حَتْى يَدْخُلُوا سِجْنًا فِي جَهَنَّمَ يُقَالُ لَهُ بُولَسُ، تَعْلُوهُمْ نَارُ الْأنْيَارِ، يُسْقَوْنَ مِنْ طِينَةِ الْخَبَالِ، عُصَارَةِ أَهْلِ النَّار “Orang-orang yang menyombongkan diri akan dikumpulkan pada Hari Kiamat, seperti semut kecil dalam gambaran manusia, yang mana mereka ditimpa kehinaan disetiap keadaan. Hingga mereka masuk ke penjara di Neraka Jahannam yang bernama Bulas dan mereka diliputi oleh segala jenis api. Mereka diberi minum dengan Thiinatul Khabaal, iaitu cairan nanah penghuni Neraka” HR Ahmad, Hadis Hasan; lihat Sahihul Jami’ no. 8040

Berdoalah Maka Aku Kabulkan. Do'a adalah salah satu ibadah yang paling mudah dilakukan dan merupakan senjata kaum muslimin dalam situasi apapun. Do'a yang terlihat kecil ternyata adalah sesuatu yang sangat besar. Dengan do'a sesuatu yang menurut anggapan kita tidak mungkin dapat menjadi mungkin atas kehendak Allah SWT.
JAKARTA - Saat berdoa kepada Allah, kita dianjurkan untuk membacakan puji-pujian kepada Allah. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk membacakan kalimat dalam doa yang mengagungkan Allah. Ibnu Qayyim Al Jauziah, dalam kitabnya yang berjudul Terapi Hati menyebutkan, doa yang berisi nama-nama Allah yang agung, niscaya akan dikabulkan. Di antara doa yang berisi nama Allah yang teragung tersebut adalah yang terdapat pada hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, Nabi Muhammad pernah mendengar seorang laki-laki berdoa "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu, karena aku menyaksikan bahwa Engkau adalah Allah yang Maha Tunggal, tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tiada seorang pun yang setara dengan-Nya."Mendengar doa laki-laki itu, Nabi bersabda, "Ia telah memohon kepada Allah dengan nama-Nya. Bila seorang memohon dengan memakai nama tersebut, Allah akan memberi. Kalau ia berdoa, Allah pasti mengabulkan memberi ijabah." Kemudian, Nabi mengatakan kepada laki-laki tersebut, "Engkau telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang agung."Selain itu, dalam Musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan Shahih Muslim, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Anas bin Malik, dan Rabiah bin Amir, disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda"Pegang teguhlah dengan bacaan, 'Ya Dza al Jalal Wa al Ikram." Artinya yaitu, "Ya Allah yang memiliki keagungan dan kemuliaan." Makna hadist tersebut adalah agar kita bergantung kepada-Nya, berpegang keagungan sifat-Nya, dan terus-menerus membaca nama-namaNya. Lainnya, dalam Jami' karya Imam Tirmidzi disebutkan salah satu hadist yang menyebutkan ketika Rasul sedang risau atau menghadapi suatu persoalan, Rasulullah SAW mengangkat kepala ke langit. Ketika bersunguh-sungguh dalam berdoa, beliau mengucapkan, "Ya Hayyu ya Qayyum Yang Maha Hidup dan berdiri sendiri.""Setiap Muslim yang berdoa dengan ungkapan itu kepada-Nya maka Allah akan mengabulkannya," tulis Ibnu Qayyim. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
AllahSubhanahu wa Ta'ala berfirman : ادعوني أستجب لكم. "Berdoalah kalian niscaya Aku kabulkan." (Qs. Ghafir 60) Barang siapa diberi kemudahan bersyukur, niscaya akan ditambah kenikmatannya, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : لإن شكرتم لأزيدنكم. "Jika kalian mau bersyukur, niscaya Aku tambah kenikmatan yang Aku berikan kepada kalian."
JAKARTA - Ud’uni astajib lakum, berdoalah maka niscaya akan Aku kabulkan. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surah al-Mu'min ayat 60 di atas mengisyaratkan kepada manusia untuk selalu menyandarkan sesuatu perkara hanya kepada Allah. Manusia pada hakikatnya adalah satu-satunya makhluk yang Allah berikan akal untuk berpikir dan berusaha. Akan tetapi, di balik kemampuan itu, tentunya ada kekuasaan Allah. Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan, tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah kecuali doa. “Laisa syaiun akroma ala Allahi Ta’ala min ad-du’au.” HR Tarmidzi. Jika ibadah digambarkan ke dalam struktur tubuh manusia maka doa merupakan bagian otaknya ibadah. Doa berperan merencanakan, memulai, dan mengevaluasi. Saat seseorang hendak melakukan pekerjaan dengan berdoa, berarti dia sedang merencanakan sesuatu. Hal ini juga serupa jika doa diibaratkan dengan sebuah pekerjaan yang mendapatkan imbalan. Seseorang yang melakukan pekerjaan pada sebuah perusahaan tentunya akan mendapatkan imbalan atas pekerjaannya. Orang yang berdoa pun akan mendapatkan imbalan, baik imbalan pahala atas apa yang dikerjakan ataupun imbalan berupa terkabulnya doa. Kesimpulannya, doa merupakan bagian dari ibadah. Makin banyak doa dipanjatkan maka makin banyak imbalan atau pahala yang akan didapatkan. Lebih dahsyatnya, dari keutamaan berdoa bagi kehidupan manusia adalah menolak qadar. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang diriwayatkan Ibnu Majah bahwa tidak dapat menolak qadar kecuali dengan doa, “wa la yaruddu al-qadar illa ad-du’a.” HR Ibnu Majah. Ada pun hikmah yang dapat diambil dari amalan ibadah dengan berdoa banyak sekali di antara hikmah yang paling utama dari berdoa adalah dekat dengan Allah. Berdoa didefinisikan sebagai satu amalan ibadah dengan tujuan berzikir kepada Allah mengingat Allah. Mengingat Allah dengan memperbanyak amalan ibadah melalui doa adalah cara terbaik. “Maka, sesungguhnya Aku adalah dekat.” definisi dekat dikorelasikan dengan bagaimana seorang hamba mau berdoa, meminta, dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pemberi Allah Subhanahu wa Ta’ala karena sesungguhnya Allah itu dekat. Allah menjelaskan dalam firman-Nya bahwa orang-orang yang taat melakukan ibadah senantiasa mengadakan pendekatan kepada Allah dengan memanjatkan doa yang disertai keikhlasan hati yang mendalam. Tentunya, doa yang terkabul adalah doa yang disertai dengan keikhlasan hati serta bersifat kontinu. Hal ini banyak ditegaskan dalam ayat Alquran, di antaranya, “Berdoalah kepada Tuhan-mu dengan berendah diri tadharu’ dan suara yang lembut. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan, janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya, rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” QS al-Ar’af 55-56. Wallahu a'lambishawab. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
mengupasmakna mengapa terselip ayat 186 di surat Al-baqarah diantara ayat tentang puasa ramadhan, Seolah tidak ada kaitannya, Namun apakah alasan Terselipny
BERDO’ALAH KEPADA-KU NISCAYA AKU AKAN KABULKAN!Oleh Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MABerdo’a dan memohon kepada Allâh Azza wa Jalla adalah sifat hamba-hamba-Nya yang shalih dan dengannya mereka dipuji dalam banyak ayat al-Qur’ Azza wa Jalla berfirmanإِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَSesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka selalu berdo’a kepada Kami dengan berharap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ dalam beribadah [Al-Anbiyâ’/21 90].Dalam ayat lain, Allâh Azza wa Jalla memuji hamba-hamba-Nya yang shalih dalam firman-Nyaتَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَLambung mereka jauh dari tempat tidurnya karena mereka selalu mengerjakan ibadah dan shalat ketika manusia sedang tertidur di malam hari, sedang mereka berdo’a kepada Allâh dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka [As-Sajdah/3216].Allâh Azza wa Jalla juga berfirman tentang sifat-sifat Ibadur Rahman hamba-hamba Allâh Azza wa Jalla yang MahaPemurahوَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا ﴿٦٤﴾ وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًاDan mereka adalah orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan beribadah kepada Rabb mereka Allâh Azza wa Jalla . Dan mereka berdo’a Ya Rabb kami, jauhkan kami dari azab neraka Jahannam, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal [Al-Furqân/2564-65].Mereka selalu berdo’a kepada Allâh Azza wa Jalla karena mereka mengetahui dan meyakini bahwa semua kebaikan dunia dan akhirat ada di tangan-Nya, semua kebutuhan manusia hanya Dia-lah yang maha kuasa memenuhinya, serta semua keburukan yang ditakutkan menimpa mereka hanya Dia Azza wa Jalla yang maha mampu mencegahnya. Maka dengan keyakinan ini, mereka selalu berdo’a dan memohon kepada Allâh Azza wa Jalla di semua waktu dan keadaan, karena kunci untuk membuka pintu-pintu kebaikan yang ada di tangan Allâh Azza wa Jalla adalah dengan sungguh-sungguh memohon dan meminta Mutharrif bin Abdillâh bin asy-Syikhkhîr rahimahullah berkata “Aku mengingat-ingat apakah penghimpun segala kebaikan, karena kebaikan itu banyak; puasa, shalat dan lain-lain. Semua kebaikan itu ada di tangan Allâh Azza wa Jalla , maka jika kamu tidak mampu memiliki apa yang ada di tangan Allâh Azza wa Jalla kecuali dengan memohon kepada-Nya agar Dia memberikan semua itu kepadamu, maka berarti penghimpun semua kebaikan adalah berdo’a kepada Allâh Azza wa Jalla ” [1].Senada dengan ucapan di atas, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya berdo’a kepada Allâh adalah kunci pembuka segala kebaikan” [2].AGUNGNYA KEDUDUKAN DO’AKedudukan do’a dalam Islam sangat agung, keutamaannya sangat besar dan kemuliaannya sangat tinggi, karena do’a merupakan ibadah yang paling agung dan ketaatan yang paling tinggi. Oleh karena itu, banyak ayat al-Qur’an dan hadits Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam yang menjelaskan kedudukannya yang agung dan tinggi, serta keutamaan yang besar bagi orang yang selalu mengerjakannya [3].Allâh Azza wa Jalla berfirmanوَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَDan Rabbmu berfirman“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku berdo’a kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina [Al-Mu’min/Ghafir/40 60].Dalam sebuah hadits yang shahih, dari an-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Berdo’a adalah ibadah”, lalu Beliau Shallallahu alaihi wa sallam membaca ayat di atas [4]. Maka maksud ibadah dalam ayat di atas adalah berdo’a kepada Allâh Azza wa Jalla .Ayat yang mulia ini menunjukkan agungnya karunia dan rahmat Allâh Azza wa Jalla kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, karena Dia Azza wa Jalla memotivasi mereka untuk selalu berdo’a kepada-Nya, yang itu merupakan kunci kebaikan diri mereka di dunia dan akhirat, dan Dia Azza wa Jalla menjanjikan pengabulan do’a di akhir ayat ini, Allâh Azza wa Jalla memberikan ancaman keras bagi orang yang menyombongkan diri dan berpaling dari berdo’a kepada-Nya[5]. Inilah makna sabda Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam , Sesungguhnya barangsiapa yang enggan untuk memohon kepada Allâh maka Dia akan murka kepadanya [6].Kalau kita renungkan dengan seksama ayat yang mulia ini, kita akan dapati isyarat makna agung sehubungan dengan mulianya kedudukan berdo’a kepada Allâh Azza wa Jalla , yaitu bahwa orang yang paling dicintai Allâh Azza wa Jalla adalah orang selalu berdo’a dan memohon kepada-Nya, sebagaimana orang yang enggan berdo’a kepada-Nya maka dialah yang paling dibenci dan ini yang diungkapkan oleh Imam Sufyan ats-Tsauri rahimahullah dalam ucapan beliau, “Wahai Dzat yang menjadikan hamba yang paling dicintai-Nya adalah yang berdo’a dan banyak memohon kepada-Nya. Wahai Dzat yang menjadikan hamba yang paling dibenci-Nya adalah hamba yang tidak mau berdo’a kepada-Nya. Tidak ada satupun yang bersifat seperti itu selain-Mu, wahai Rabb-ku” [7].Oleh karena itu, taufik dari Allâh Azza wa Jalla yang merupakan sebab utama tercurahnya semua kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang hamba, kunci utama untuk mendapatkannya adalah berdo’a dengan sungguh-sungguh dan memperlihatkan rasa butuh yang sangat kepada Allâh Azza wa Jalla .Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Kalau semua kebaikan asalnya dengan taufik yang itu adanya di tangan Allâh semata dan bukan di tangan manusia, maka kunci untuk membuka pintu taufik adalah selalu berdo’a, menampakkan rasa butuh, sungguh-sungguh dalam bersandar, selalu berharap dan takut kepada-Nya. Maka ketika Allâh telah memberikan kunci taufik ini kepada seorang hamba, berarti Dia ingin membukakan pintu taufik kepadanya. Dan ketika Allâh memalingkan kunci taufik ini dari seorang hamba, berarti pintu kebaikan taufik akan selalu tertutup baginya” [8].Bahkan lebih dari itu, berdo’a kepada Allâh Azza wa Jalla dengan merendahkan diri dan menampakkan rasa butuh kepada-Nya merupakan wujud al-ubudiyah penghambaan diri seorang hamba kepada Allâh Azza wa Jalla, sekaligus merupakan pengakuan terhadap agungnya sifat rububiyah Allâh menciptakan dan mengatur alam semesta beserta isinya serta sifat-sifat kesempurnaan-Nya yang Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Allâh memerintahkan kepada hamba-Nya untuk berdo’a dan memohon kepada-Nya untuk menampakkan kedudukan al-ubudiyah penghambaan diri, kebutuhan dan ketergantungan hamba tersebut kepada Allâh Azza wa Jalla , serta dalam rangka pengakuan agungnya sifat rububiyah menciptakan dan mengatur alam semesta beserta isinya, sempurna kemahakayaan dan kemahaesaan-Nya dalam melimpahkan karunia dan kebaikan kepada hamba-hamba-Nya, dan bahwa sungguh seorang hamba tidak akan bisa terlepas dari kebutuhan kepada limpahan karunia-Nya meskipun hanya sekejap mata” [9].Maka berdo’a kepada Allâh Azza wa Jalla dengan memperlihatkan ketundukkan dan ketergantungan kepada-Nya adalah sebab perhatian dan pemuliaan Allâh Azza wa Jalla kepada hamba-hamba-Nya [10], sebagaimana dalam firman-Nyaقُلْ مَا يَعْبَأُ بِكُمْ رَبِّي لَوْلَا دُعَاؤُكُمْ ۖ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًاKatakanlah “Rabbku tidak mengindahkan kamu, kalau kamu tidak berdo’a dan beribadah kepada-Nya. Tetapi bagaimana kamu beribadah kepada-Nya, padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya, karena itu kelak azab pasti menimpamu [Al-Furqân/2577].Dalam hadits-hadits lain, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda tentang agungnya kedudukan do’aDari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Seutama-utama ibadah adalah berdo’a”[11].Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada sesuatupun yang lebih mulia bagi Allâh daripada do’a” [12].Semua dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa do’a adalah ibadah yang paling utama, bahkan merupakan asas dan ruh ibadah. Hal ini disebabkan adanya beberapa keistimewaan yang terdapat di dalam do’a, di antaranya1. Sesungguhnya di dalam do’a terdapat sikap merendahkan diri, memperlihatkan kebutuhan dan ketergantungan kepada Allâh Azza wa Jalla .2. Sesungguhnya ibadah akan semakin sempurna dan tinggi keutamaannya ketika hati semakin khusyu’ dan pikiran semakin fokus, sedangkan do’a merupakan ibadah yang paling dekat untuk meraih tujuan agung ini, karena kebutuhan dan ketergantungan seorang hamba akan menjadikan hatinya lebih khusyu’ dan Sesungguhnya do’a mengandung konsekuensi sifat tawakal penyandaran hati yang benar kepada Allâh Azza wa Jalla untuk meraih kebaikan dan mencegah keburukan dan memohon pertolongan kepada Allâh Azza wa Jalla , yang keduanya merupakan ruh ibadah dan ketaatan kepada Allâh Azza wa Jalla [13].MAKNA DO’A DAN MACAMNYASecara bahasa, do’a berarti mencondongkan memalingkan sesuatu kepadamu dengan suara dan ucapan darimu [14].Adapun secara syar’i, berdoa adalah bermunajat berucap dengan suara yang pelan kepada Allâh Azza wa Jalla dengan menyeru-Nya untuk memohon sesuatu kebaikan dan menolak sesuatu keburukan [15].Atau makna yang lebih lengkap menyeru kepada Allâh Azza wa Jalla dengan ucapan yang mengandung permohonan dan sanjungan kepada-Nya dengan nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna [16].Para Ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah membagi do’a menjadi 2 macam [17]1. Do’a permohonan, inilah macam do’a yang sedang kita bahas dalam tulisan Do’a ibadah dan sanjungan, yang ini meliputi semua jenis ibadah yang disyariatkan dalam Islam, lahir dan batin. Misalnya shalat, puasa, berdzikir, berkurban, takut, berharap, bertawakal, mencintai dan ibadah-ibadah lainnya [18].Dalam hadits shahih yang telah kami sebutkan di atas, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Berdo’a adalah ibadah” [19]Hadits ini menunjukkan bahwa do’a adalah ibadah agung yang merupakan hak Allâh Azza wa Jalla yang murni, dan ini mencakup dua macam do’a yang disebut di atas. Maka memalingkan ibadah ini kepada selain Allâh Azza wa Jalla atau menyekutukan Allâh Azza wa Jalla dengan makhluk di dalamnya adalah termasuk perbuatan syirik besar yang menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam yang mulia ini, na’uudzu billahi min Azza wa Jalla berfirmanوَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَPadahal mereka tidak diperintahkan kecuali hanya untuk menyembah Ilah sembahan yang benar, Allâh Yang Maha Esa; tidak ada Ilah sembahan yang benar selain Dia. Maha suci Allâh dari apa yang mereka persekutukan [At-Taubah/931].Dalam ayat lain, Dia Azza wa Jalla juga berfirmanقُلْ إِنَّمَا أَدْعُو رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًاKatakanlah “Sesungguhnya aku hanya berdo’a beribadah kepada Rabb-ku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya [Al-Jinn/7220].Dan ayat-ayat lain dalam al-Qur’an yang menjelaskan larangan keras memalingkan do’a kepada selain Allâh Azza wa Jalla atau menyekutukan Allâh Azza wa Jalla dengan makhluk di dalamnya. Ayat-ayat tersebut sangat banyak dan beragam kandungannya, untuk menggambarkan besarnya keburukan perbuatan syirik ini dan sangat kerasnya ancaman bagi yang melakukannya, wal’iyaadzu billah. Sampai-sampai salah seorang Ulama Ahlus Sunnah berkata, “Kita tidak mengetahui jenis kekufuran dan kemurtadan yang disebutkan dalam dalil-dalil dari al-Qur’an dan hadits Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam seperti keburukan yang disebutkan dalam dalil-dalil tersebut tentang berdo’a kepada selain Allâh, berupa larangan yang keras dari perbuatan tersebut, peringatan untuk menjauhinya, dan ancaman keras bagi yang melakukannya” [20].[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XX/1438H/2016M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab “az-Zuhd” no. 1346. [2] Kitab “Majmuu’ul fata-wa” 10/661. [3] Lihat penjelasan Syaikh Abdur Razzaq al-Badr dalam kitab “Fiqhul ad’iyati wal adzkâr” 2/7. [4] HR Abu Dawud no. 1479, at-Tirmidzi 5/211, Ibnu Majah no. 3828 dan lain-lain, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani. [5] Lihat kitab “Tafsir Ibnu Katsir” 4/109 dan “Taisîrul Karîmir Rahmân” hlm. 740. [6] HR at-Tirmidzi no. 3373 dan al-Hakim 1/667, dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani. [7] Dinukil oleh Imam Ibnu Katsir dalam tafsir beliau 4/109. [8] Kitab “Al Fawa-id” hlm. 133- cet. Muassasah ummil Qura, Mesir 1424 H. [9] Kitab “Madârijus sâlikîn” 3/102. [10] Lihat kitab “Taisîrul Karîmir Rahmân” hal. 587. [11] HR. Al-Hakim 1/667, dinyatakan shahih oleh al-Hakim, disepakati oleh adz-Dzahabi dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab “Silsilatul ahâ-dîtsidh dha’îfati wal maudhû’ah” no. 1579. [12] HR. At-Tirmidzi 5/455, Ahmad 2/362, Ibnu Hibban 3/151 dan al-Hakim 1/666, dinyatakan shahih oleh Imam Ibnu Hibban dan al-Hakim, serta dinyatakan hasan oleh Imam at-Tirmidzi dan Syaikh al-Albani. [13] Lihat kitab “Fiqhul ad’iyati wal adzkâr” 2/13. [14] Kitab “Mu’jamu maqa-yîsil lugah” 2/228. [15] Lihat keterangan Imam Abu Hayyan al-Andalûsi dalam kitab tafsir beliau “al-Bahrul muhîth” 5/361. [16] Lihat keterangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam “Majmû’ul fatâwa” 15/19 dan Imam Ibnul Qayyim dalam “Bada-i’ul fawa-id” 3/521. [17] Lihat keterangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam “Majmû’ul fatâwa” 10/258, Imam Ibnul Qayyim dalam “Jalâul afhâm” hlmn. 155 dan Syaikh Abdur Rahman as-Sa’di dalam “Taisîrul Karîmir Rahmân” hlmn 87. [18] Lihat keterangan Syaikh Abdur Rahman as-Sa’di dalam “Taisîrul Karîmir Rahmân” hlmn 257 dan 415. [19] HR Abu Dawud no. 1479, at-Tirmidzi 5/211, Ibnu Majah no. 3828 dan lain-lain, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani. [20] Lihat kitab “Fiqhul Ad’iyati Wal Adzkâr” 2/39-40. Home /A7. Adab Do'a dan.../Berdo’alah Kepada-Ku Niscaya Akan...

Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Wahai hamba-Ku, kalian semua tidak berpakaian, kecuali yang aku berikan pakaian, Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya akan aku berikan" (HR. Muslim no. 2577). Perhatikan, urusan makan dan pakaian, Allah perintahkan kita untuk meminta kepada-Nya.

JAKARTA - Oleh Ahmad Habibi Syahid Ud’uni astajib lakum, berdoalah maka niscaya akan Aku kabulkan. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surah al-Mu'min ayat 60 di atas mengisyaratkan kepada manusia untuk selalu menyandarkan sesuatu perkara hanya kepada Allah. Manusia pada hakikatnya adalah satu-satunya makhluk yang Allah berikan akal untuk berpikir dan berusaha. Akan tetapi, di balik kemampuan itu, tentunya ada kekuasaan SAW dalam sabdanya menyatakan, tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah kecuali doa. “Laisa syaiun akroma ala Allahi Ta’ala min ad-du’au.” HR Tarmidzi.Jika ibadah digambarkan ke dalam struktur tubuh manusia maka doa merupakan bagian otaknya ibadah. Doa berperan merencanakan, memulai, dan mengevaluasi. Saat seseorang hendak melakukan pekerjaan dengan berdoa, berarti dia sedang merencanakan sesuatu. Hal ini juga serupa jika doa diibaratkan dengan sebuah pekerjaan yang mendapatkan imbalan. Seseorang yang melakukan pekerjaan pada sebuah perusahaan tentunya akan mendapatkan imbalan atas pekerjaannya. Orang yang berdoa pun akan mendapatkan imbalan, baik imbalan pahala atas apa yang dikerjakan ataupun imbalan berupa terkabulnya doa. Kesimpulannya, doa merupakan bagian dari ibadah. Makin banyak doa dipanjatkan maka makin banyak imbalan atau pahala yang akan didapatkan. Lebih dahsyatnya, dari keutamaan berdoa bagi kehidupan manusia adalah menolak qadar. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang diriwayatkan Ibnu Majah bahwa tidak dapat menolak qadar kecuali dengan doa, “wa la yaruddu al-qadar illa ad-du’a.” HR Ibnu Majah. Ada pun hikmah yang dapat diambil dari amalan ibadah dengan berdoa banyak sekali di antara hikmah yang paling utama dari berdoa adalah dekat dengan Allah. Berdoa didefinisikan sebagai satu amalan ibadah dengan tujuan berzikir kepada Allah mengingat Allah. Mengingat Allah dengan memperbanyak amalan ibadah melalui doa adalah cara terbaik. “Maka, sesungguhnya Aku adalah dekat.” definisi dekat dikorelasikan dengan bagaimana seorang hamba mau berdoa, meminta, dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pemberi Allah Subhanahu wa Ta’ala karena sesungguhnya Allah itu menjelaskan dalam firman-Nya bahwa orang-orang yang taat melakukan ibadah senantiasa mengadakan pendekatan kepada Allah dengan memanjatkan doa yang disertai keikhlasan hati yang mendalam. Tentunya, doa yang terkabul adalah doa yang disertai dengan keikhlasan hati serta bersifat kontinu. Hal ini banyak ditegaskan dalam ayat Alquran, di antaranya, “Berdoalah kepada Tuhan-mu dengan berendah diri tadharu’ dan suara yang lembut. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan, janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya, rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” QS al-Ar’af 55-56. Wallahu a'lambishawab.
Berdoalahkepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. 8. Yakin akan Dikabulkan Berikutnya adab berdoa yakni yakin akan dikabulkan. Allah SWT maha mengabulkan doa selama tidak ada sesuatu pun yang menghalanginya. Dari Abdullah bin Amr Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID EQpefLV7TZFijGM-1t4DK3uGhA4T0nzSI4h6luGfefVGowqIjacUVg==

DanTuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku dengan mendekatkan diri, niscaya akan Aku perkenankan bagimu apa yang kamu harapkan berupa hidayah dan anugerah nikmat. Sesungguhnya orang-orang yang angkuh dan sombong sehingga membuat mereka tidak mau menyembah-Ku, mereka akan masuk ke dalam neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." Baca Selengkapnya Jakarta - Doa adalah permohonan seorang hamba kepada Allah SWT. Manusia dengan segala cita dan harapan, dapat menyampaikan permohonan apa saja kepada Al Quran, Allah SWT berjanji pada seseorang jika berdoa kepada-Nya maka akan dikabulkan. Hal ini tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 186وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ - ١٨٦ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu Muhammad tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh seorang mukmin juga tidak akan ditolak. Tetapi Allah akan memberikan pilihan terbaik untuk kita. Apakah doanya dikabulkan segera atau Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik baginya di dunia dan di akhirat atau Allah akan menabungkan baginya di akhirat yang lebih baik dari apa yang dia dikabulkan oleh Allah, hendaknya kita memerhatikan adab-adab berdoa. Berikut adab berdoa dilansir Buku Pintar 50 Adab Islamkarya Arfiani dan Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak Untuk Madrasah Aliyah Kelas XII By Toto Adidarmo, MA, Drs. Mulyadi1. Niat yang benarHendaknya kita meniatkan berdoa sebagai ibadah kepada Allah, menggantungkan harapan dan keinginan kita hanya Berdoa dalam keadaan suciAkan lebih afdhal jika kita berdoa dalam keadaan Menghadap KiblatAdab berdoa berikutnya yakni menghadap kiblat. Hal ini tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 149-150وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاِنَّهٗ لَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ - ١٤٩Dan dari manapun engkau Muhammad keluar, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram, sesungguhnya itu benar-benar ketentuan dari Tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۙ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِيْ وَلِاُتِمَّ نِعْمَتِيْ عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَۙ - ١٥٠Dan dari manapun engkau Muhammad keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk menentangmu, kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan agar kamu mendapat Menengadahkan bagian dalam telapak tanganRasulullah bersabda "Jika kamu meminta kepada Allah, maka mintalah dengan menengadahkan bagian dalam telapak tangan. Janganlah kamu memintanya dengan menengadahkan pungggung telapak tangan." HR Abu Daud.5. Mulai dengan Menyebut Asmaul Husna dan bersholawatRasulullah bersabda "Jika salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah dia memulainya dengan mengucap hamdalah serta puja-puji kepada Allah, lalu bersholawat kepada Nabi. Barulah setelah itu ia berdoa meminta apa yang dia inginkan." HR Abu Daud.6. Berdoa dengan rendah hati, suara lembut, dan penuh harapDalam Al Quran surat Al A'raf ayat 55 disebutkan adab berdoa agar rendah hati dan bersuara رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ - ٥٥Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui Berdoa dengan Rasa HarapAllah juga berfirman dalam surat Al A'raf ayat 56وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ - ٥٦Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diciptakan dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat Yakin akan DikabulkanBerikutnya adab berdoa yakni yakin akan dikabulkan. Allah SWT maha mengabulkan doa selama tidak ada sesuatu pun yang menghalanginya. Dari Abdullah bin Amr Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda"Berdoa kepada Allah SWT dalam keadaan yakin akan dikabulkan. Sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa seorang hamba yang hatinya alpa dan lalai. HR Turmudzi. nwy/erd
Berdoalah PadaKu maka akan Aku kabulkan" itulah yang menjadi firman dan juga janji Allah kepada hamba-hambaNya yang meminta kepadaNya. Sebagai hambaNya, mengingat firman serta janji tersebut tentunya membuat kita tak hentinya meminta serta berharap kepada Allah. Bahkan Allah sendiri merasa senang ketika hambanya banyak meminta kepadaNya, "Mintalah kepada Allah akan kemurahanNya, karena
Doa merupakan media komunikasi antara seorang hamba dengan Sang Pencipta. Melalui doa seluruh keluh kesah dan harapan manusia diutarakan. Doa sekaligus menunjukan ketundukkan dan kepatuhan seorang hamba terhadap Sang Maha Kuasa. Allah SWT berfirman, “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan,” Surat Al-Ghafir ayat 60.Pada hakikatnya berdoa bisa dilakukan kapanpun dan di manapun. Akan tetapi, alangkah baiknya doa dilakukan pada waktu-waktu yang disunnahkan untuk satunya adalah berdoa setelah mengerjakan shalat lima waktu dan shalat sunnah karena doa termasuk bagian dari ibadah, maka ada beberapa hal yang disunnahkan pada saat Abdul Qadir Al-Jilani dalam Ghunyatul Thalibin menjelaskanأن يمد يديه ويحمد الله تعالى ويصلى على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يسأله الله حاجته ولا ينظر إلى السماء في حاله دعائه، وإذا فرغ يديه مسح يديه على وجهه، لما روى عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال سلوا الله ببطون أكفكمArtinya, “Dianjurkan pada saat berdoa membentangkan kedua tangan, mengawalinya dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian baru setelah itu mengutarakan permintaan dan permohonan. Jangan menghadap langit pada saat berdoa. Ketika selesai berdoa usaplah kedua tangan ke wajah. Dalam sebuah riwayat disebutkan Rasulullah berkata, Mintalah kepada Allah dengan batin telapak tangan.’”Dari penjelasan Syekh Abdul Qadir di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat berdoaPertama, membentangkan kedua telepak tangan pada saat berdoa, seperti orang yang sedang memohon dan awali doa dengan pujian terhadap Allah SWT dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Pujian itu sebagai ungkapan bahwa manusia sesungguhnya lemah dan tidak memiliki daya dan kuasa di hadapan Allah setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad baru utarakan permintaan dan permohonan kepada Allah SWT, sembari menunduk dan jangan menghadap ke selesai berdoa usaplah wajah dengan dua telapak saat membentangkan kedua telapak tangan, hendaklah batin telapak tangan menghadap ke atas, seperti halnya orang meminta. Dalam hadits disebutkan, “Mintalah dengan batin telapak tangan” HR Abu Dawud, maksudnya adalah berdoa dengan batin telapak tangan ke atas sebagai simbol yang berharap dan memohon. Tapi kalau menolak simbolnya adalah punggung telapak tangan yang menghadap ke dalam Faidhul Qadir mengatakan, kalau doa yang berisi harapan dan permohonan, batin telapak tangan menghadap ke atas. Tapi kalau isi doa mengandung penolakan terhadap bencana dan sesuatu yang buruk lainnya, dianjurkan membalik telapak tangan punggung tangan menghadap ke atas. Wallahu a’lam.Ustadz Hengki Ferdiansyah Lc. MA. ZNrQ.
  • qoj66ovt0o.pages.dev/951
  • qoj66ovt0o.pages.dev/261
  • qoj66ovt0o.pages.dev/983
  • qoj66ovt0o.pages.dev/856
  • qoj66ovt0o.pages.dev/881
  • qoj66ovt0o.pages.dev/325
  • qoj66ovt0o.pages.dev/262
  • qoj66ovt0o.pages.dev/775
  • berdoalah maka akan aku kabulkan