Yakobus1:6-8 memberitahu kita bahwa ketika kita berdoa, kita tidak boleh ragu. Allah adalah benar dan setia kepada janji-Nya. Kita harus percaya dan tidak ragu bahwa Dia akan mendengarkan doa-doa kita saat kita berdoa sesuai dengan kehendak-Nya. Kita harus selaras dengan kehendak Allah dan umat Allah.
0% found this document useful 0 votes32 views35 pagesOriginal Titleberdoa dikuburanCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes32 views35 pagesBerdoa DikuburanOriginal Titleberdoa dikuburan You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 22 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 26 to 32 are not shown in this preview.
1 Memandang Allah sebagai Bapa dan hormati Dia. ilustrasi berdoa ( Quintero) "Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu" - Matius 6:9. "Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!" - Mazmur 34:3.
HUKUM BERDOA DI KUBURANOleh Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MASebagaimana telah maklum bahwa doa merupakan salah satu ibadah yang amat agung dalam agama Islam. Allâh telah memotivasi umat manusia untuk memohon pada-Nya dan berjanji untuk mengabulkan permohonan mereka. Namun di lain sisi Dia telah mensyariatkan berbagai adab dalam berdoa. Di antaranya menentukan tempat dan waktu pilihan, yang lebih setan berusaha menyesatkan para hamba dengan mengiming-imingi mereka tempat dan waktu yang diklaim mustajab, padahal tak ada petunjuk agama tentangnya. Tidak sedikit manusia yang terjerat ranjau tersebut. Sehingga mereka lebih memilih berdoa di kuburan dan tempat-tempat keramat, dibanding berdoa di masjid. Lebih parah lagi, ada yang begitu khusyu’ menghiba dan memohon kepada sahibul kubur! Alih-alih mendoakan si mayit, malah berdoa kepadanya! Padahal mestinya peziarah mendo’akan si mayit bukan memohon kepada si Berdoa Untuk Diri Sendiri di Kuburan Adalah Bid’ah Diantara dalil yang menunjukkan akan hal itu adalah Pertama Doa merupakan salah satu ibadah mulia, dan sebagaimana telah diketahui bersama bahwa ibadah apapun tidak akan diterima Allâh Azza wa Jalla kecuali jika memenuhi dua syarat; ikhlas dan mengikuti tuntunan Nabi Shallallahu’alaihi wa berdoa di kuburan merupakan ibadah, mengapa Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam tidak mengajarkannya kepada umat? Kenapa pula para assalafus salih tidak mempraktekkannya? Tidak ada dalil dari al-Qur’an maupun hadits sahih yang menunjukkan bahwa kuburan merupakan tempat favorit untuk berdoa. Ditambah dengan begitu banyaknya kitab yang ditulis para ulama guna menjelaskan adab berdoa, tidak ada satupun di antara assalafus salih dan ulama yang mu’tabar yang mengatakan disyariatkannya berdoa di menunjukkan bahwa praktek tersebut adalah bid’ah. Andaikan itu baik, niscaya mereka ada di garda terdepan dalam Usaha para sahabat untuk melarang praktek doa di kuburan dan segala sesuatu yang bisa mengantarkan ke sana. Berikut fakta nyatanyaPara Sahabat Radhiyallahu anhum “ketika menaklukkan negeri Syam, Irak dan yang lainnya, jika menemukan kuburan yang sengaja diziarahi oleh orang-orang untuk berdoa di situ, mereka akan menutupnya”.[1]Para Sahabat Radhiyallahu anhum ketika menaklukkan Baitul Maqdis, mereka tidak bergegas untuk menuju makam Nabi Ibrahim Alaihissalam atau nabi lainnya, guna berdoa atau shalat di situ. Begitu pula para ulama salaf sesudah mereka berbuat. Imam Ibn Waddhah w. 286 H menerangkan, “Sufyan ats-Tsaury w. 161 H jika masuk masjid Baitul Maqdis, beliau shalat di dalamnya. Dan beliau tidak menuju situs-situs itu ataupun shalat di sana. Begitu pula praktek para imam panutan selain beliau rahimahullah. Waki’ w. 197 H juga pernah mendatangi masjid Baitul Maqdis, dan yang dilakukannya tidak lebih dari apa yang dilakukan Sufyan. Hendaklah kalian mengikuti para imam yang telah diketahui kebaikannya. Orang terdahulu bertutur, “Betapa banyak praktek yang hari ini dianggap biasa, padahal dahulu dinilai mungkar. Sekarang disukai padahal dulu dibenci. Sekarang dianggap taqarrub ibadah yang bisa mendekatkan kepada Allah Azza wa Jalla padahal justru sejatinya menjauhkan pelakunya dari Allâh. Setiap bid’ah selalu ada yang menghiasinya”.[2]Para Sahabat Radhiyallahu anhum ketika menaklukkan kota Tustur dan mendapatkan jasad Nabi Danial Alaihissalam, mereka menggali tiga belas liang kubur di berbagai tempat, lalu memakamkan Danial Alaihissallam di salah satunya di malam hari. Setelah itu seluruh kuburan tersebut disamakan, agar orang-orang tidak tahu manakah makam beliau.[3]Ketiga Para ulama salaf membenci tindak menyengaja berdoa di kuburan dan menilainya sebagai bentuk bid’ah. Berikut buktinyaDiriwayatkan bahwa suatu hari Zainal Abidin w. 93 H melihat seseorang masuk ke salah satu pojok di makam Rasul Shallallahu alaihi wa sallam lalu berdoa di situ. Zainal Abidin rahimahullah pun memanggilnya seraya berkata, “Maukah kuberitahukan padamu suatu hadits yang aku dengar dari bapakku, dari kakekku, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam? Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian jadikan kuburanku ied tempat yang dikunjungi rutin secara berkala dan rumah kalian kuburan. Bershalawatlah untukku, sesungguhnya shalawat dan salam kalian akan sampai padaku di manapun kalian berada”.[4]Suhail bercerita bahwa di suatu kesempatan ia datang ke makam Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam untuk mengucapkan salam pada beliau. Saat itu al-Hasan bin al-Hasan w. 97 H sedang makan di salah satu rumah Nabi Shallallahu alaihiwasallam. Beliau memanggilku dan menawariku makan. Namun aku tidak makan. Beliau bertanya, “Mengapa aku tadi melihatmu berdiri?”. “Aku berdiri untuk mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam” jawabku. Beliau menimpali, “Jika engkau masuk masjid, ucapkanlah salam kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Sesungguhnya beliau telah bersabda, “Shalatlah di rumah dan jangan kalian jadikan rumah seperti kuburan. Allâh melaknat kaum Yahudi, lantaran mereka menjadikan kuburan para nabi mereka menjadi masjid. Bershalawatlah kepadaku, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai padaku di manapun kalian berada”.[5]Dua atsar di atas menunjukkan bahwa menyengaja memilih makam Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sebagai tempat berdoa, termasuk perwujudan dari menjadikannya sebagai ied. Dan ini terlarang. Cermatilah bagaimana tabi’in paling afdhal dari kalangan Ahlul Bait; Zainal Abidin rahimahullah, melarang orang yang menyengaja berdoa di makam Rasul Shallallahu alaihi wa sallam, dan berdalil dengan hadits yang ia dengar dari bapaknya dari kakeknya. Beliau rahimahullah tentu lebih paham akan makna hadits tersebut, dibanding orang lain. Begitu pula keponakannya; al-Hasan bin al-Hasan; salah satu pemuka Ahlul Bait memahami hal di atas bersumber dari Ahlul Bait dan penduduk kota Madinah. Nasab dan tempat tinggal mereka lebih dekat dengan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Mereka jelas lebih cermat dalam memahami permasalahan ini, karena mereka lebih membutuhkan ilmu tentang itu dibanding yang lainnya.[6]Di antara fakta yang menunjukkan bahwa ulama salaf menilai perbuatan menyengaja berdoa di kuburan termasuk bid’ah, mereka telah menyatakan bahwa jika seseorang telah mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam di makamnya lalu ingin berdoa untuk dirinya sendiri, hendaklah ia berpaling dan menghadap kiblat serta tidak menghadap makam beliau Shallallahu alaihi wa sallam. Dan ini merupakan pendapat empat imam mazhab dan ulama Islam lainnya.[7] Padahal Nabi Shallallahu alaihi wa sallam merupakan manusia yang paling mulia. Bagaimana halnya dengan makam selain beliau Shallallahu alaihi wa sallam yang kemuliaannya jauh di bawah beliau??!Abul Hasan az-Za’farany w. 517 H menerangkan, “Barangsiapa bermaksud mengucapkan salam kepada mayit, hendaklah ia mengucapkannya sambil menghadap ke kuburan. Jika ia ingin berdoa hedaklah berpindah dari tempatnya dan menghadap kiblat”.[8]Keempat Sebagaimana telah dijelaskan di depan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam melarang shalat di kuburan atau menghadap ke arahnya. Hikmahnya agar orang tidak terfitnah dengan kuburan. Doa di kuburan lebih pantas untuk dilarang, sebab peluang untuk menimbulkan fitnahnya lebih yang berdoa di kuburan dalam keadaan terpepet karena dililit masalah besar dan begitu berharap untuk dikabulkan, lebih besar peluangnya untuk terfitnah kuburan, dibanding orang yang shalat di situ dalam keadaan sehat wal afiat. Karena itu harus lebih dilarang agar orang tidak terjerumus ke dalam penyimpangan.[9]Kelima Di antara kaidah syariat yang telah disepakati para ulama; kaidah saddu adz-dzarâ’i’ mencegah timbulnya kerusakan dengan menutup pintu yang menghantarkan kepadanya. Dan berdoa di kuburan sebagaimana telah maklum bisa mengantarkan kepada tindak memohon kepada sahibul kubur, dan ini merupakan kesyirikan. Jadi pintu yang menghantarkan ke sana harus ditutup rapat-rapat.[10]Berbagai Jenis Orang yang Berdoa di Kuburan dan Hukum Masing-masing Doa di kuburan ada beberapa jenisPertama Doa untuk meminta hajat kepada penghuni kubur, baik dia seorang nabi, wali atau yang lainnya. Ini jelas syirik akbar. Allâh Azza wa Jalla memerintahkan,“وَاسْأَلُواْ اللّهَ مِن فَضْلِهِ”.“Mohonlah pada Allâh sebagian dari karunia-Nya”. [An-Nisa’/4 32]Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mewanti-wanti,“إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّه”.“Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allâh. Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allâh”. [HR. Tirmidzi hal. 566 no. 2514 dan beliau berkomentar, “Hasan sahih“]Imam Ibn Abdil Hadi rahimahullah w. 744 H menerangkan bahwa berdoa memohon kepada selain Allâh hukumnya adalah haram dan dikategorikan syirik, berdasarkan ijma’ para ulama.[11]Kedua Menyengaja datang ke kuburan hanya untuk berdoa di situ, atau untuk ziarah kubur plus berdoa, dengan keyakinan bahwa doa di situ lebih mustajab, karena keistimewaan yang dimiliki tempat tersebut. Berdoa di situ lebih afdal dibanding berdoa di masjid atau ini mengandung unsur kesengajaan memilih kuburan sebagai tempat untuk berdoa. Dan ini tidak akan dilakukan melainkan karena dorongan keyakinan akan keistimewaan tempat tersebut dan keyakinan bahwa tempat itu memiliki peran dalam menjadikan doa lebih mustajab. Karena itulah jenis kedua ini menjadi terlarang dan dikategorikan bid’ berbicara tentang hukum shalat di kuburan, Imam as-Suyuthy rahimahullah menjelaskan, “Jika seorang insan menyengaja shalat di kuburan atau berdoa untuk dirinya sendiri dalam kepentingan dan urusannya, dengan tujuan mendapat berkah dengannya serta mengharapkan terkabulnya doa di situ; maka ini merupakan inti penentangan terhadap Allâh dan Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam. Menyimpang dari agama dan syariatnya. Juga dianggap bid’ah dalam agama yang tidak dizinkan Allâh, Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam maupun para imam kaum muslimin yang setia mengikuti ajaran dan Sunnah beliau”.[12]Ketiga Berdoa di kuburan karena kebetulan, tanpa menyengaja. Seperti orang yang berdoa kepada Allâh di perjalanannya dan kebetulan melewati kuburan. Atau orang yang berziarah kubur terus mengucapkan salam kepada sahibul kubur, meminta keselamatan untuk dirinya dan para penghuni kubur, sebagaimana disebutkan dalam doa seperti ini diperbolehkan. Hadits yang memotivasi untuk mengucapkan salam kepada penghuni kubur menunjukkan bolehnya hal itu. Dalam hadits Buraidah bin al-Hushaib Radhiyallahu’anhu disebutkan,“أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ“.“Aku memohon pada Allâh keselamatan untuk kami dan kalian”. [HR. Muslim II/671 no. 975].Dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’anhuma disebutkan,“وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ”.“Semoga Allâh merahmati orang-orang terdahulu kami dan yang akan datang”. [HR. Muslim II/671 no. 974]Doa yang tidak ada unsur kesengajaan biasanya pendek, sebagaimana disebutkan dalam dua hadits di atas. Jika ada yang ingin mempraktekkan doa jenis ketiga ini, sebaiknya ia mencukupkan diri dengan doa dan salam yang diajarkan dalam sunnah dan tidak menambah-nambahinya. Karena para ulama salaf membenci berdiam lama di Malik w. 179 H berkata, “Aku memandang tidak boleh berdiri untuk berdoa di kuburan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Namun cukup mengucapkan salam lalu berlalu”.[13]Wallahu ta’ala a’lam Pesantren “Tunas Ilmu” Purbalingga, Rabu, 25 Mei 2011Diangkat dari tesis kami yang berjudul Mazhâhirul Inhirâf fî Tauhîdil ’Ibâdah ladâ Ba’dh Muslimî Indonesia wa Mauqif al-Islam minhâ hlm. 974-990[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03/Tahun XV/Syaban 1432/2011M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196. Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] Minhâj as-Sunnah karya Ibn Taimiyyah II/438. Lihat Ibid I/480-481. [2] Al-Bida’ wa an-Nahy anhâ hal. 50. [3] Kisah tersebut disebutkan oleh Ishaq dalam Sirahnya riwayat Yunus bin Bukair hal. 49. Juga disebutkan Ibn Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah dan beliau menyatakan bahwa sanadnya hingga Abu al-Aliyah sahih. Lalu beliau menyebutkan jalur-jalur periwayatan lain yang mengindikasikan bahwa kejadian tersebut benar adanya. Periksa Al-Bidâyah wa an-Nihâyah II/376-379, Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm II/199-200 dan Ighâtsah al-Lahfân I/377. [4] Diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam al-Mushannaf V/177-178 no. 7624 dan ini adalah redaksi beliau. Juga diriwayatkan oleh Isma’il al-Qadhy dalam Fadhl ash-Shalat hal. 35 no. 20 dan Abu Ya’la dalam Musnadnya I/361 no. 469. Ibn Abdil Hadi dalam ash-Shârim al-Munky hal. 468 berkata, “Kisah tersebut diriwayatkan Abu Ya’la dan al-Hafizh Abu Abdillah al-Maqdisy dalam al-Ahadîts al-Mukhtârah. Ini merupakan hadits yang mahfûzh dari Ali bin al-Husain Zainal Abidin dan memilik banyak syawâhid riwayat penguat”. Syaikh al-Albany menilainya sahih. Lihat Fadhl ash-Shalat hal. 36. [5] Diriwayatkan oleh Isma’il al-Qadhy dalam Fadhl ash-Shalat hal. 40 no. 30 dan ini adalah redaksi beliau. Diriwayatkan pula oleh Abdurrazzaq dalam Mushannafnya III/577 no. 6726 dan Ibn Abi Syaibah al-Mushannaf V/178 no. 7625. Dua atsar di atas memiliki syâhid dari hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan Abu Dawud II/366 no. 2042 dan Ahmad XIV/403 no. 8804. Dalam al-Adzkâr hal. 173 Imam Nawawy menilai sanad hadits Abu Hurairah sahih dan diamini as-Sakhawy dalam al-Qaul al-Badî’ hal. 312. Ibn Taimiyyah dalam ar-Radd alâ al-Akhnâ’iy hal. 92 dan Ibn Hajar sebagaimana dalam al-Futûhât ar-Rabbâniyyah III/313 menyatakannya hasan. Adapun Ibn Abdil Hadi dan al-Albany menilainya sahih. Lihat Ash-Shârim al-Munky hal. 490 dan Shahîh al-Jâmi’ II/706 no. 3785. [6] Periksa Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm II/245 dan Ighâtsah al-Lahfân I/362. [7] Cermati Al-Majmû’ V/286, Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm II/239, Ighâtsah al-Lahfân I/374 dan ad-Du’â’ wa Manzilatuh min al-Aqîdah al-Islâmiyyah karya Jailan al-Arusy II/614-616. [8] Sebagaimana dinukil an-Nawawy dalam al-Majmû’ V/286. [9] Lihat Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm II/196-197. [10] Baca Minhâj as-Sunnah II/439-440, Ighâtsah al-Lahfân I/396, 398 dan ad-Du’â’ wa Manzilatuh II/483-484. [11] Cermati Ash-Shârim al-Munky hal. 543 dan Shiyânah al-Insân karya as-Sahsawany hal. 234. [12] Al-Amr bi al-Ittibâ’ hal. 139. Lihat pula Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm II/193. [13] Asy-Syifâ’ karya al-Qadhi Iyadh II/85.
Adadalam alkitab, sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita. Berdoa Di Kuburan Menurut Alkitab Sesungguhnya aku berkata kepadamu, mereka mendapat upahnya. Berdoa di kuburan menurut alkitab. 10 ayat alkitab tentang berdoa. Musa berdoa, dan laut tiberau
✉️ Soal Jawab 🪦 HUKUM BERDOA DI KUBURAN PERTANYAANBolehkah berdoa di kuburan keluarga kita yang meninggal dunia? Kalau boleh, bagaimana adabnya? JAWABANSemoga anda diberikan taufik untuk beribadah sesuai dengan tuntunan Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Berdoa adalah salah satu ibadah yang agung dan bisa dilakukan di mana saja, kecuali di tempat-tempat yang tidak pantas seperti toilet. Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga diriwayatkan melakukan shalat jenazah di atas kubur, dan tentu dalam shalat beliau shallallahu alaihi wa sallam berdoa. Beliau shallallahu alaihi wa sallam juga memerintahkan para pengantar jenazah untuk berdoa di dekat kubur, sebagaimana dijelaskan dalam hadis عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا فَرَغَ مِنْ دَفْنِ الْمَيِّتِ وَقَفَ عَلَيْهِ، فَقَالَ اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ، وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ، فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ Dari Utsman bin Affan, beliau radhiallahu anhu berkata, setelah selesai mengubur jenazah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam berdiri di dekatnya dan mengatakan “Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian, doakanlah agar diberi ketetapan, karena dia saat ini sedang ditanya.” [HR. Abu Dawud, no. 3221. Hadis ini dinilai shahih oleh Al-Albani] Adapun adabnya sama dengan adab berdoa di tempat lain, antara lain menghadap ke arah kiblat, mengangkat tangan saat berdoa, memulai dengan memuji Allah Azza wa Jalla dan shalawat, khusyuk dan sebagainya. Namun jangan meyakini bahwa berdoa di kuburan memiliki keistimewaan di banding tempat lain, sebagaimana diyakini oleh sebagian orang, sehingga mereka mengkhususkan ritual berdoa di kuburan. Apalagi berdoa kepada Allah Azza wa Jalla sambil bertawassul dengan orang yang dikubur di situ. Apalagi berdoa kepada orang yang dikubur. Tiga hal ini adalah tiga tingkatan kemungkaran doa di kuburan yang harus dihindari, dan yang ketiga adalah yang paling besar. [Lihat Al-Mustadrak ala Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah, 1/22] والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم 🖥️ Sumber 📡 Silakan disebar Artikel ini dengan tetap mencantumkan sumber link asli dan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya tanpa izin dari admin.
mosimage}Berdoa, atau bertawasul, atau berdzikir, itu dimana saja, boleh tawassul dari rumah, atau di kamar, atau di masjid, atau di kuburan, atau dimana saja, pastilah mungkin hati kita yang sudah tertular virus sekte sesat ini akan langsung Alergi bila mendengar DOA DI KUBURAN, ketahuilah berdoa di kuburan pun sunnah Rasul saw, beliau berdoa di Pekuburan Baqii, dan berkali-kali beliau saw melakukannya. Dan Rasul saw memerintahkan untuk mengucapkan Salam untuk ahli kubur dengan ucapan
Setiap manusia di dunia ini akan mati. Ketika ada salah satu keluarga kita meninggal, pastinya kita akan sangat sedih atas kepergian orang yang kita sayangi. Maka dari itu, biasanya kita akan di datangi oleh kerabat dekat untuk memberi penghiburan pada juga kalau ada anggota keluarga, saudara kita atau teman yang meninggal biasanya kita datang ke rumah duka untuk sekedar menyampaikan rasa turut berduka atau berdoa untuk keluarga yang sedang bagi kamu yang saat ini hendak pergi melayat dan berencana untuk berdoa atau memimpin doa dirumah duka, sebaiknya anda persiapkan diri untuk menyusun kata-kata doa untuk orang yang meninggal dan juga buat orang yang sedang bawah ini saya akan memberikan contoh doa kristen untuk penghiburan bagi keluarga yang sedang berduka saat anda melayat atau berkunjung ke rumah saudara yang sedang berduka. Contoh doa penghiburan ini saya susun dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa ini adalah contoh Doa Penghiburan agama kristen untuk keluarga yang meninggal dalam Bahasa Yesus anak Allah yang bertahta di kerajaan surga kami bersyukur atas berkat dan kasih setiaMu kami masih bisa berkumpul di rumah duka ini walaupun kami saat ini sedang dalam Yesus, saat ini kami sedang berduka terutama buat keluarga ini sebutkan keluarga yang sedang berduka. Engkau tahu Tuhan, kami baru saja kehilangan salah satu orang yang paling kami sayangi. sebut nama orang yang meninggal telah berpulang ke rumah Bapa pada hari Selasa berkatilah kepergian mendiang ke hadapanMu. Ampunilah dosa mendiang selama masa hidupnya. Dengan kerendahan hati kami memohon kepadaMu tempatkanlah mendiang disisimu agar dia tenang disana juga kami keluarga yang ditinggal. Berilah kekuatan dan penghiburan buat keluarga kami, agar kami dapat menerima dan mengikhlaskan kepergian mendiang supaya hati dan pikiran kami tidak larut dalam kesedihan. Satu hal yang kami percaya, bahwa semua manusia akan mati pada dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.===================Dalam bahasa Batak doa penghiburan ini disebut dengan tangiang ini adalah contoh Doa Penghiburan agama kristen untuk keluarga yang meninggal dalam Bahasa Debata Jahowa amanami na di banua ginjang, dison hami nuaeng marpungu dibagasan lungun niroha, ima naung di alapMu amang na huhaholongi hami, ima amang XXXXXX sebutkan nama.Ale Tuhan, sesa ma dosa ni amang nami XXXXXX sebutkan nama di tingki ni ngoluna. Jala mangido hami tu adopanMu asa pasu-pasu ma amang XXXXX sebutkan nama di nalao manopot Ho asa bahenMa nasida hundul di sabola siamunMu di surgo hasonangan Tuhan, gale jala marsak hami di paninggalhon ni amang nami XXXXX sebutkan nama. Pasu-pasu hami sude keluarga naung nitinggalhon ni amang nami XXXXX sebutkan nama asa tumibu tarapul. Unang loas hami mandele. Patiur roha dohot pikkiran nami asa unang lilu haporseaon bagasan jesus kristus tuhan nami hami martangiang. Amen.===================Demikianlah contoh doa penghiburan kristen untuk keluarga yang sedang berduka atas meninggalnya anggota keluarga bahasa Indonesia dan bahasa Batak. Semoga bermanfaat.
99E4A. qoj66ovt0o.pages.dev/88qoj66ovt0o.pages.dev/163qoj66ovt0o.pages.dev/508qoj66ovt0o.pages.dev/318qoj66ovt0o.pages.dev/541qoj66ovt0o.pages.dev/499qoj66ovt0o.pages.dev/244qoj66ovt0o.pages.dev/565
berdoa di kuburan menurut alkitab